Office Management 14 LP3I MAKASSAR
Kamis, 18 Desember 2014
Pelajaran Excel
Ruumus Hlookup dan Vlookup dan OR
Donwload format Excelnya disini jika ingin belajar
DONWLOAD DISINI .....!
Kamis, 20 Februari 2014
Rabu, 19 Februari 2014
MANAJEMEN PERKANTORAN
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen administrasi perkantoran menurut para ahli : Pengertian manajemen perkantoran menurut
George R Terry, Manajemen Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Pengertian manajemen perkantoran menurut John Neuner dan Benjamin Haynes. “For this reason office management covers a narrower fild than the term “management” generally implies,office management concerning it self to a large extent with office superfision.” (Berdasarkan alasan ini manajemen perkantoran mencangkup bidang yang lebih sempit dari pada yang umumnya di kandung oleh istilah ”manajemen” manajemen perkantoran untuk bsebagian besar berkenaan dengan pengawasan perkantoran.)
Pengertian manajemen perkantoran menurut W.H Evans : “for our purpose, we may define office administration as the function which involves the management and direction of all phases of the business operation which impinge upon data processing, communications, and organization memory”. (administrasi perkantoran sebagai fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan yang mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi)
Pengertian manajemen perkantoran menurut William Leffingwell & Edwin Robinson menjelaskan bahwa manajemen perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan dimana pun perkerjaan itu harus dilakukan. Pengertian manajemen perkantoran menurut Littlefield & Peterson : The term office management will be used insuch a broad sense in this book ;it will be considered to encompass the management of office work wherever and by whomever performed”. (Istilah manajemen perkantoran akan dipakai dalam arti luas; ini dianggap meliputi manajemen mengenai pekerjaan perkantoran di manapun dan oleh siapapun dilakukan).
Pengertian manajemen perkantoran menurut William Spriegel dan Ernest Davies menerangkan bahwa manajemen perkantoran merupakan pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas tulis sebagaimana dibedakan dari aktivitas-aktivitas seperti pengangkutan, kepabrikan, pergudangan dan penjualan. Pengertian manajemen perkantoran menurut Suparjati dkk (2000:4) mengemukakan manajemen perkantoran adalah suatu proses kerjasama di dalam kantor untuk mencapai tujuan kantor yang telah ditetapkan sebelumnya dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Pengertian manajemen perkantoran menurut Arthur Grager : “Office management is the function of administering, the communication and record services of an organization”. (Manajemen Perkantoran merupakan fungsi tata-penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat dari suatu organisasi)
Pengertian manajemen perkantoran menurut Gie (1991:4) manajemen perkantoran adalah rangkaian aktifitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan, mengawassi, dan mengendalikan sampai menyelenggarakan secara tertib pekerjaan kantor.
Pengertian manajemen perkantoran menurut Millis Geoffrey Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan
Pengertian manajemen perkantoran menurut Hal Nourse : “it seems to me that office management in the broeder senseminght embrace, not onli the generally accepted office service functions, bat also the areas fo fungtional control and administrative direction of most clerical and paperwork.” (Tampaknya bagi kami manajemen perkantoran dalam arti yang lebih luas dapat mencangkup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang teleh di terima pada umumnya, malainkan juga bidang-biang mangenai control fungsional dan pengarahan administrative terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tullis.
Mengenal Kop Surat dan Fungsinya
Kop surat merupakan bagian dari surat resmi, dan ditempatkan di bagian atas surat. Dengan tampilan kop surat umumnya dikenal untuk membedakan antara surat formal dan non-formal.
Seseorang yang menerima surat akan menyadari dengan cepat perbedannya, karena surat resmi menggunakan kop surat, sedangkan surat non-formal tidak menggunakannya.
Fungsi kop surat adalah untuk mewakili identitas lembaga / perusahaan. Kop surat terdiri dari nama, logo alamat, atau desain perusahaan, nomor telepon, dan kadang-kadang pola latar belakang.
Ketika kita ingin membuat kop surat , kita harus mempertimbangkan beberapa poin yang harus diperhatikan:
1. Kop surat harus sepenuhnya ditulis (harus memiliki logo lembaga, nama lembaga, alamat, nomor telepon, kotak surat, faksimili).
2. Nama institusi harus ditulis dalam huruf kapital.
3. Keterangan selanjutnya ditulis dalam huruf kapital pada awal kata untuk: alamat, faximiles, telepon, email. Contoh:
4. Untuk setiap kata sambung ini harus ditulis dalam huruf kecil. contoh:
5. Tidak menyingkat kata. contoh:
6. Jangan gunakan P.O.BOX untuk menunjukkan Alamat
Arsip yang dibuat dan diterima oleh institusi, badan atau lembaga perlu dikelola di dalam suatu sistem kearsipan yang baik dan benar. Mengingat bahwa kegiatan dan tujuan organisasi selalu berkembang selaras dengan tuntuan jaman dan keadaan, maka demikian juga dengan jumlah arsip/volume arsip yang dihasilkan dan diterima oleh organisasi ini. Kondisi demikian meniscayakan adanya sistem kearsipan di dalam organisasi. Dengan sistem kearsipan yang sesuai kebutuhan, sederhana dalam penerapan, dan mudah dilaksanakan diharapkan arsip yang masih memiliki nilai guna arsip bagi organisasi dapat digunakan secara optimal, ditemukan dengan cepat dan tepat jika dibutuhkan. Dalam pengelolaan arsip, terdapat beberapa pekerjaan atau kegiatan kearsipan.
Pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan arsip disebut manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan adalah pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan, pengendalian dan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan. Pekerjaan tersebut meliputi siklus hidup arsip (life cycle of archive).
Manajemen kearsipan (record management) memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan arsip dalam segi penciptaan, lalu lintas dokumen, pencatatan, penerusan, pendistribusian, pemakaian, penyimpanan, pemeliharaan, pemindahan dan pemusnahan arsip. Tujuan akhir manajemen kearsipan ialah untuk menyederhanakan jenis dan volume arsip serta mendayagunakan penggunaan arsip bagi peningkatan kinerja dan profesionalitas institusi atau lembaga dengan biaya yang efektif dan efisien. (Zulkifli Amsyah, “Manajemen Kearsipan”).
Meskipun manajemen kearsipan cenderung diterapkan dalam pengurusan arsip secara manual, namun aplikasi manajemen kearsipan yang baik dan tepat terhadap arsip manual menjadi langkah awal dan tahapan utama yang harus dijalani dalam mewujudkan sistem kearsipan yang ideal bagi organisasi. Jika manajemen kearsipan secara manual sudah berjalan baik dan tepat, maka jika di masa mendatang institusi atau lembaga memiliki rencana untuk melakukan integrasi antara manajemen kearsipan dengan teknologi informasi, kesulitan-kesulitan dan kendala yang muncul selama masa transisi penerapan teknologi informasi dalam manajemen kearsipan akan dapat diminimalisir.
7. Kita harus menambahkan titik dua (:) jika ada nomor. Menempatkan titik dua (:) setelah kata-kata
Mengenal Kop Surat dan Fungsinya
Kop surat merupakan bagian dari surat resmi, dan ditempatkan di bagian atas surat. Dengan tampilan kop surat umumnya dikenal untuk membedakan antara surat formal dan non-formal.
Seseorang yang menerima surat akan menyadari dengan cepat perbedannya, karena surat resmi menggunakan kop surat, sedangkan surat non-formal tidak menggunakannya.
Fungsi kop surat adalah untuk mewakili identitas lembaga / perusahaan. Kop surat terdiri dari nama, logo alamat, atau desain perusahaan, nomor telepon, dan kadang-kadang pola latar belakang.
Ketika kita ingin membuat kop surat , kita harus mempertimbangkan beberapa poin yang harus diperhatikan:
1. Kop surat harus sepenuhnya ditulis (harus memiliki logo lembaga, nama lembaga, alamat, nomor telepon, kotak surat, faksimili).
2. Nama institusi harus ditulis dalam huruf kapital.
3. Keterangan selanjutnya ditulis dalam huruf kapital pada awal kata untuk: alamat, faximiles, telepon, email. Contoh:
- Alamat
- Faximiles
- Telepon
4. Untuk setiap kata sambung ini harus ditulis dalam huruf kecil. contoh:
- di
- dan
5. Tidak menyingkat kata. contoh:
- Tlp. (bukan "Telepon")
- Almt (bukan "Alamat")
6. Jangan gunakan P.O.BOX untuk menunjukkan Alamat
Manajemen Kearsipan dalam Pengelolaan Arsip
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.(UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan).Arsip yang dibuat dan diterima oleh institusi, badan atau lembaga perlu dikelola di dalam suatu sistem kearsipan yang baik dan benar. Mengingat bahwa kegiatan dan tujuan organisasi selalu berkembang selaras dengan tuntuan jaman dan keadaan, maka demikian juga dengan jumlah arsip/volume arsip yang dihasilkan dan diterima oleh organisasi ini. Kondisi demikian meniscayakan adanya sistem kearsipan di dalam organisasi. Dengan sistem kearsipan yang sesuai kebutuhan, sederhana dalam penerapan, dan mudah dilaksanakan diharapkan arsip yang masih memiliki nilai guna arsip bagi organisasi dapat digunakan secara optimal, ditemukan dengan cepat dan tepat jika dibutuhkan. Dalam pengelolaan arsip, terdapat beberapa pekerjaan atau kegiatan kearsipan.
Pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan arsip disebut manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan adalah pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan, pengendalian dan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan. Pekerjaan tersebut meliputi siklus hidup arsip (life cycle of archive).
Manajemen kearsipan (record management) memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan arsip dalam segi penciptaan, lalu lintas dokumen, pencatatan, penerusan, pendistribusian, pemakaian, penyimpanan, pemeliharaan, pemindahan dan pemusnahan arsip. Tujuan akhir manajemen kearsipan ialah untuk menyederhanakan jenis dan volume arsip serta mendayagunakan penggunaan arsip bagi peningkatan kinerja dan profesionalitas institusi atau lembaga dengan biaya yang efektif dan efisien. (Zulkifli Amsyah, “Manajemen Kearsipan”).
Meskipun manajemen kearsipan cenderung diterapkan dalam pengurusan arsip secara manual, namun aplikasi manajemen kearsipan yang baik dan tepat terhadap arsip manual menjadi langkah awal dan tahapan utama yang harus dijalani dalam mewujudkan sistem kearsipan yang ideal bagi organisasi. Jika manajemen kearsipan secara manual sudah berjalan baik dan tepat, maka jika di masa mendatang institusi atau lembaga memiliki rencana untuk melakukan integrasi antara manajemen kearsipan dengan teknologi informasi, kesulitan-kesulitan dan kendala yang muncul selama masa transisi penerapan teknologi informasi dalam manajemen kearsipan akan dapat diminimalisir.
7. Kita harus menambahkan titik dua (:) jika ada nomor. Menempatkan titik dua (:) setelah kata-kata
Materi Exim ( S 4 )
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 18 /BC/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-41/BC/2008 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN EKSPOR
donwload disini ,,,,,,,
donwload disini ,,,,,,,
CONTOH LETTER OF CREDIT ( Export Import )
|
Jumat, 31 Januari 2014
Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern
Ringkasan
Materi
Bab
1
Statistika
adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis dan
menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif.
Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu
angka.
Statistika Deskriptif adalah metode statistika yang digunakan
untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi
sebuah informasi.
Statistika Induktif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tentang
sebuah populasi berdasarkan suatu sampel atau contoh dengan menganalisis dan
menginterprestasikan data menjadi sebuah kesimpulan.
Pengertian Populasi dan Sampel. Populasi adalah sebuah kumpulan dari
semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang
menjadi perhatian. Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang
menjadi perhatian.
Jenis-jenis Variabel
a.
Variabel
kualtiatif adalah data yang diperoleh dari sampel atau populasi berupa data
kualitatif, data bukan berupa angka.
b.
Variabel
kuantitatif adalah data yang diperoleh dari sampel atau populasi berupa data
kuantitatif, data berupa angka.
c.
Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian.
d.
Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang sudah dipublikasikan.
Sumber Data
a.
Untuk data sekunder dapat
diperoleh dari sumber data seperti BPS, Bank Indonesia , majalah, jurnal, atau
melihat dari website yang ada.
a. Untuk data primer diperoleh dengan
wawancara langsung,
wawancara
tidak langsung dan pengiriman kuisioner.
Skala Pengukuran
a. Skala nominal adalah angka yang
diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan
tingkatan apa-apa.
b. Skala ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-
angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan.
c. Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada obyek yang mempunyai sifat ukuran
ordinal dan mempunyai jarak atau interval yang sama.
d. Skala rasio adalah skala yang memiliki
nilai nol dan rasio dua nilai yang memiliki arti.
Ringkasan
Materi
Bab
2
Penyajian Data. Penyelesaian
terhadap suatu permasalahan dilakukan dengan mengumpulkan data, menata data,
menyajikan data, dan melakukan penarikan kesimpulan.
Pengertian Distribusi Frekuensi.
Distribusi frekuensi adalah penataan data dengan mengelompokkan data ke dalam
kategori yang sama dengan tujuan agar data lebih informatif dan mudah dipahami
untuk pengambilan keputusan.
Langkah-langkah dalam membuat distribusi frekuensi adalah:
a. Menentukan
jumlah kelas dengan menggunakan rumus sturges: Jumlah kelas k = 1 + 3,322 log n di mana k= jumlah kelas
dan n adalah jumlah data. Jumlah kelas
minimal mengikuti aturan 2k > n.
b. Menentukan
interval kelas yaitu (nilai tertinggi – nilai terendah) / jumlah kelas.
c. Melakukan
penturusan yaitu memasukkan data ke dalam interval kelas yang ada.
Ketentuan dalam menyusun distribusi frekuensi adalah:
a.
Tidak
ada kelas yang tumpang tindih,
b.
Setiap
data hanya dapat masuk ke dalam satu kelas,
c.
Setiap
interval kelas harus mempunyai ukuran yang sama,
d.
Jumlah
kelas diusahakan minimal 5 dan tidak lebih 15 kelas.
Penyajian data dapat dilakukan dengan membuat grafik seperti histogram,
poligon dan ogif. Histogram menghubungkan antara interval kelas dengan
frekuensi, poligon menhubungkan antara nilai tengah kelas dengan frekuensi,
sedang ogif menghubungkan antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif.
Ringkasan
Materi
Bab
3
Ukuran pemusatan adalah suatu nilai tunggal yang mewakili karakter suatu
kelompok data. Ada
tiga ukuran pemusatan yaitu nilai rata-rata hitung, median dan modus.
Rata-rata hitung diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai data dan
membagi dengan jumlah data. Rata-rata hitung dibedakan antara populasi dan
sampel. Ukuran yang mewakili populasi
disebut parameter, sedang untuk sampel disebut statistik.
Rata-rata
hitung populasi diperoleh dengan cara:
å C
m =
N
Rata-rata hitung sampel diperoleh
dengan cara:
å C
X =
n
Rata-rata hitung data berkelompok
diperoleh dengan cara:
å f C
X =
n
Rata-rata hitung tertimbang dilakukan karena ada data yang
mempunyai bobot yang tidak sama akibat pengaruh dan kepentingan baik
berdasarkan waktu maupun besar pengaruhnya. Rata-rata hitung tertimbang
diperoleh dengan cara:
Xw = å(w . X)
å w
Median adalah nilai yang berada di tengah suatu kelompok data yang telah diurutkan dari
yang terbesar ke yang terkecil atau sebaliknya. Letak median adalah (n + 1)/2.
Nilai median untuk data berkelompok diperoleh dengan cara:
n - Cf
2
Md =
L + . i
f
Modus adalah nilai yang sering muncul. Untuk data tidak
berkelompok, nilai modus adalah nilai dengan frekuensi terbanyak. Nilai modus
untuk data berkelompok diperoleh dengan:
d1
Mo = L
+ . i
d1+d2
Hubungan Antar-ukuran Pemusatan.
Nilai ukuran pemusatan yaitu rata-rata hitung (X), Median (Md) dan Modus
(Mo) mempunyai hubungan dengan bentuk kurva distribusi frekuensinya. Apabila X=
Md= Mo maka kurva simitris, X > Md, Mo maka kurva condong ke kanan dan X
< Md, Mo maka kurva condong ke kiri.
Ukuran letak adalah ukuran pemusatan yang menunjukkan letak data dalam
suatu data yang sudah terurutkan. Ukuran letak terdiri dari kuartil, desil dan
persentil.
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 4
bagian yang sama. Letak kuartil untuk data tidak berkelompok adalah [i(n +
1)]/4 dan data berkelompok adalah (in)/4, dimana nilai i adalah 1,2 dan 3.
Nilai kuartil untuk data yang tidak berkelompok dan berjumlah genap diperoleh dengan
menggunakan rumus:
NK = NKB
+ [ (LK – LKB) / (LKA - LKB) ] x
(NKA – NKB)
Nilai kuartil untuk data yang berkelompok diperoleh dengan menggunakan rumus:
NKi = L
+ (in/4) – Cf . Ci
Fk
Desil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 10
bagian yang sama. Letak desil untuk data tidak berkelompok adalah [i(n + 1)]/10
dan data berkelompok adalah (in)/10, di mana nilai i adalah 1,2, 3, … 9.
Nilai kuartil untuk data yang tidak berkelompok dan berjumlah genap diperoleh dengan
menggunakan rumus:
ND = NDB
+ [ (LD – LDB) / (LDA – LDB) ] x
(NDA – NDB)
Nilai desil untuk data yang berkelompok diperoleh dengan menggunakan rumus:
NDi = L
+ (in/10) – Cf . Ci
Fk
Persentil adalah ukuran letak yang membagi distribusi data menjadi 100
bagian yang sama. Letak persentil untuk data tidak berkelompok adalah
[i(n+1)]/100 dan data berkelompok adalah (in)/100, dimana nilai i adalah 1,2,
3, …., 99
Nilai persentil untuk data yang tidak berkelompok dan berjumlah genap diperoleh dengan
menggunakan rumus:
NP = NPB
+ [(LP – LPB) / (LPA - LPB) ] x
(NPA – NPB)
Nilai persentil untuk data yang berkelompok diperoleh dengan menggunakan rumus:
NPi = L
+ (i.n / 100) – Cf . Ci
Fk
Ringkasan
Materi
Bab
4
Ukuran
Penyebaran.
Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter maupun statistik untuk
mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.
Range. Range adalah perbedaan antara nilai
terbesar dengan nilai terkecil. Range hanya dipengaruhi oleh dua data ekstrim,
dan kurang memperhatikan peran data yang lain.
Deviasi
rata-rata.
Deviasi rata-rata adalah rata-rata hitung nilai absolut deviasi atau selisih
dari rata-rata hitungnya. Rumus deviasi rata-rata:
MD = å f çX – X ê
n
Varians. Varians adalah rata-rata hitung
deviasi atau selisih kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya. Rumus
varians untuk data tidak berkelompok:
Variann
untuk data tidak berkelompok:
s2 = å ( X -
m)2 di
mana: m
= å X
N N
Varians untuk data
berkelompok
s2 = å f (X – X)2
N
Standar
deviasi.
Standar deviasi adalah akar kuadrat positif dari varians dan menunjukkan
standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.
Standar deviasi untuk
data tidak berkelompok:
s
= Ö
å ( X - m)2
N
Standar deviasi untuk data berkelompok
s
= Ö å f (X – X)2
N
Apabila menggunakan sampel lambang varians s2
= s2; sedang standar deviasi s
= s; sedang pembagi N menjadi
n-1.
Teorema
Chebyshev,
untuk suatu kelompok data dari sampel atau populasi, minimum proporsi
nilai-nilai yang terletak dalam k standar deviasi dari rata-rata hitungnya
adalah sekurang-kurangnya 1-1/k2, di mana k merupakan konstanta yang
nilainya lebih dari 1.
Ukuran
penyebaran lain
adalah (a) Jarak kuartil = K3 - K1, (b) deviasi kuartil= (K3 - K1)/2 dan (c)
Jarak persentil= P90-P10.
Hukum
empirik
bermanfaat untuk kurva berbentuk normal atau simetri. Hukum empirik menyatakan
bahwa kisaran m±s untuk
68% data, kisaran m±2s untuk 95% data, dan kisaran m±3s untuk
99,7% data.
Koefisien
relatif
merupakan ukuran penyebaran dalam bentuk relatif. Koefisien relatif terdiri
dari:
Koefisien range = {(La –
Lb)/(La + Lb)} x 100%
Koefisien deviasi rata-rata =
(MD/X) x 100%
Koefisien deviasi standar =
(s/X) x 100%
Koefisien
kecondongan menunjukkan apakah kurva condong positif,
negatif atau normal. Rumus kecondongan
adalah:
Sk = m
- Mo atau Sk = 3(m
- Md)
s s
Koefisien
keruncingan menunjukkan apakah kurva bersifat normal,
runcing atau datar.
Koefisien keruncingan untuk data tidak berkelompok adalah:
a4 = 1/n å (x - m)4
s4
Koefisien keruncingan data berkelompok
adalah:
a4
= 1/n å
f . (X - m)4
s4
Nilai a4= 0 berarti kurva normal/simitri, a4 >0 kurva runcing dan a4 <0 kurva datar.
Ringkasan
Materi
Bab
5
Angka
indeks. Angka
indeks dipergunakan untuk melihat perubahan harga, kuntitas, dan nilai pada
suatu periode dengan periode dasarnya.
Sifat
angka indeks.
Sifat angka indeks adalah (a) nilai dalam persentase, tetapi tanda persentase
(%) tidak dinyatakan, (b) angka indeks memiliki periode dasar sebagai
pembanding dan nilai indeks periode dasar= 100.
Jenis-jenis
angka indeks:
(a) indeks harga, (b) indeks kuantitas dan (c) indeks nilai.
Jenis-jenis
angka indeks ada tiga: (a) angka indeks relatif sederhana,
(b) angka indeks agregrate sederhana dan (c) angka indeks tertimbang.
1. Rumus angka indeks relatif sederhana:
Indeks Harga, IH
= (Ht/Ho)
x 100
Indeks Kuantitas, IK = (Kt/Ko) x 100
Indeks Nilai
IN = (Vt/Vo)
x 100
2. Rumus angka indeks agregrat relatif
sederhana:
Indeks Harga Agrerat,
IH = (åHt/åHo)
x 100
Indeks Kuantitas Agregrat,
IK = (åKt/åKo)
x 100
Indeks Nilai
Agregrat , IN = (åVt/åVo) x 100
3. Rumus angka indeks agregrat tertimbang:
Paasche, IP =
(åHtKt/åHoKt) x 100
Fisher,
= (Ö ILx IP)
Drobisch,
= (IL + IP) /2
Marshal-Edgeworth, = åHt(Ko
+ Kt) x 100
åHo(Ko+Kt)
Wals
= åHn
Ö(KoxKn) x 100
åHo Ö(KoxKn)
Ada
beberapa indeks dalam perekonomian seperti (a) Indeks Harga Konsumen yang berguna untuk
menghitung inflasi, pendapatan riil, penjualan deflasi dan daya beli uang, (b)
Indeks harga perdagangan besar, (c) indeks harga diterima petani, indeks harga
dibayar petani dan nilai tukar petani, (d) indeks produktivitas.
Ada
beberapa permasalahan dalam penyusunan angka indeks (a) masalah pemilihan
sampel, (b) masalah pembobotan, (c) masalah teknologi, (d) masalah pemilihan
tahun dasar, dan (e) masalah perubahan tahun dasar.
Ringkasan
Materi
Bab
6
Deret
berkala
adalah sekumpulan data yang dicatat selama periode waktu tertentu.
Deret
berkala mempunyai 4 komponen yaitu
(a) Trend (T), kecenderungan jangka
menengah dan panjang serta bersifat mulus (smooth),
(b) (b) Variasi musim (S), pola perubahan
data dalam waktu musim, baik bulan maupun triwulan atau semester yang pada
umumnya waktunya kurang dari satu tahun,
(c) (c) Siklus (C) yaitu pola perubahan
fluktuasi naik dan turun yang mempunyai lama periode dan frekuensi yang stabil
dalam jangka panjang, dan
(d) (d) Gerak tak beraturan (I) yaitu gerak
tak beraturan akibat bencana alam, perang atau krisis. Deret berkala Y biasa
dinyatakan Y=T x S x C x I.
Pendugaan
persamaan trend
dapat menggunakan (a) metode semi rata-rata, (b) metode kuadrat terkecil, (c)
metode kuadratis, dan (d) metode eksponensial. Metode dengan nilai å(Y -
Y’) 2 terkecil adalah metode yang terbaik.
Pendugaan
Variasi Musim
dengan menggunakan angka indeks musim. Ada beberapa cara menduga angka indeks
musim yaitu (a) metode rata-rata sederhana, (b) metode rata-rata sederhana
dengan trend dan (c) metode rasio rata-rata bergera (moving average).
Rata-rata
bergerak (moving average) dipergunakan menghaluskan trend sebuah deret berkala. Tidak
ada aturan khusus mengenai pergerakan rata-rata, namun tetap memperhatikan
trend data.
Untuk
menghitung indeks siklus (C) dapat menggunakan enam langkah yaitu (a) mengetahi data
asli (Y), (b) membuat nilai trend (T), (c) menghitung indeks musim (S), (d)
menghitung nilai normal yaitu TCI = Y/S, (e) menghitung faktor siklus dengan
mengeluarkan pengaruh trend, CI = TCI/T, dan (f) mencari indeks siklus dengan
melakukan metode rata-rata bergerak pada data CI.
Untuk
mencari indeks tidak beraturan (I), dapat dilakukan dengan membagi faktor siklus (CI) dengan
siklus (C), CI/C.
Ringkasan
Materi
Bab
7
Manfaat
mempelajari probabilitas sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat,
karena kehidupan di dunia tidak ada kepastian,
sehingga diperlukan untuk mengetahui berapa besar probabilitas suatu
peristiwa akan terjadi. Probabilitas dinyatakan dalam angka pecahan antara 0
sampai 1 atau dalam persentase. Beberapa istilah penting dalam probabilitas
adalah (a) percobaan, (b) hasi, dan (c) peristiwa.
Peristiwa
saling lepas
(mutually exclusive) yaitu suatu
peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak dapat terjadi.
Peristiwa
Independen yaitu
suatu peristiwa terjadi tanpa dipengaruhi oleh peristiwa yang lain.
Hukum
penjumlahan
digunakan untuk menggabungkan beberapa peristiwa. Ada
tiga peristiwa dalam hukum penjumlahan yaitu:
a. Hukum yang digunakan untuk peristiwa
saling lepas
P(A atau B) = P(A) + P(B)
b. Hukum yang digunakan untuk peristiwa
yang tidak saling lepas
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)
c. Hukum komplementer
P(A) = 1 – P(B)
Hukum
perkalian digunakan
untuk menggabungkan peristiwa yang bersifat independen
a. Hukum yang digunakan untuk peristiwa
independen
P(A dan B) = P(A) x P(B)
a. Hukum
yang digunakan untuk peristiwa yang tidak independen
P(A dan B) = P(A) x P(B|A)
Probabilitas
bersyarat
(P(B|A) menunjukkan bahwa suatu peristiwa B akan terjadi dengan syarat
peristiwa A terjadi lebih dulu.
Teorema
Bayes
dirumuskan sebagai berikut:
P(Ai) x
P(B|Ai)
P(Ai|B) =
P(A1)x P(B|A1) + P(A2) x P(B|A2) + … + P(Ai) x P(B|Ai)
Konsep
dasar perhitungan
dalam probabilitas ada 3 yaitu faktorial, permutasi dan kombinasi.
a.
Faktorial
(n!) untuk mengetahui berapa banyak cara yang mungkin dalam mengatur sesuatu
dalam suatu kelompok.
b.
Permutasi
untuk mengetahui seberapa banyak susunan dari n objek diambil r objek dengan
memperhatikan urutan susunan nya.
nPr = n! / (n - r)!
c.
Kombinasi
untuk mengetahui susunan yang mungkin terjadi dari n objek yang diambil r objek
tanpa memperhatikan urutan susunannya.
nCr = n! / r!(n - r)!
Ringkasan
Materi
Bab
8
1.
Distribusi
probabilitas adalah sebuah daftar dari keseluruhan hasil suatu percobaan
kejadian yang disertai dengan nilai probabilitas masing-masing hasil (event).
2.
Variabel
acak adalah sebuah ukuran yang merupakan hasil suatu percobaan atau kejadian
yang terjadi secara acak atau untung-untungan dan mempunyai nilai yang
berbeda-beda.
3.
Variabel
acak diskret adalah merupakan ukuran hasil dari percobaan yang bersifat acak
dan mempunyai nilai tertentu yang terpisah dalam suatu interval. Variabel acak
diskret biasa dalam bentuk bilangan bulat dan
dihasilkan dari perhitungan.
4.
Variabel
acak kontinu mempunyai nilai yang menempati pada seluruh interval hasil
percobaan. Variabel acak kontinu dihasilkan dari pengukuran dan dalam bentuk
pecahan.
5.
Rata-rata
hitung, varians, dan standar deviasi distribusi probabilitas dirumuskan sebagai
berikut:
a.
Rata-rata hitung = m = å[ X .
P(X)]
b.
Varians = s2 = å[(X -m)2 .P(X)]
c.
Standar deviasi = s
= Ös2
6.
Distribusi
Binomial dicirikan dengan (a) terdapat hanya 2 peristiwa dalam setiap
percobaan, (b) besarnya probabilitas sukses dan gagal dalam setiap percobaan
sama, (c) antar-percobaan bersifat inde- penden dan (d) data merupakan hasil perhitungan.
Distribusi binomial dirumuskan:
n!
P(r)
= pr q n-r
r! (n – r )!
7.
Distribusi
hipergeometrik dicirikan dengan (a) hanya ada 2 peristiwa dalam setiap
percobaan, dan (b) percobaan tidak bersifat independen, atau percobaan tanpa
pengembalian.
Distribusi hipergeometrik
dirumuskan:
(sCr)
x (N-sCn-r)
P(r)
=
NCn
8.
Distribusi
poisson dicirikan dengan (a) hanya ada 2 peristiwa dalam setiap percobaan, (b)
probabilitas sukses dalam setiap percobaan sangat kecil, (c) jumlah populasi
sangat besar dan (d) antar- percobaan bersifat independen.
Distribusi hipergeometrik
dirumuskan:
P(X)
= mX e-m
X!
Ringkasan
Materi
Bab
9
1.
Distribusi
probabilitas dan kurva normal mempunyai karakteristik:
a.
Kurva
berbentuk genta atau lonceng dan simetris.
b.
Kurva
mempunyai satu puncak di mana m= Md= Mo
c.
Kurva
bersifat asimptotis yaitu ekor kurva mendekati nol, namun tidak pernah nol.
d.
Besar
nilai probabilitas sangat dipengaruhi oleh m dan s.
e.
Ada beberapa jenis kurva normal, di mana
bentuk kurva tergantung dari nilai m dan s.
2.
Distribusi
normal baku
adalah bentuk khusus dari distribusi normal dengan ciri:
a.
Nilai
tengah kurva (m ) = 0
dan nilai standar deviasi (s) = 1.
b.
Rumus
distribusi normal baku
adalah:
Z = X - m
s
c.
Data
tersebar di antara nilai tengah dengan standar deviasi yaitu: 68, 26% antara m ± 1s;
95,44% antara m ± 2s; dan 99,74% berada pada kisaran m ± 3s.
3.
Pendekatan
normal dapat digunakan untuk pendekatan binomial. Beberapa syarat untuk pendekatan tersebut
adalah:
a.
Jumlah
pengamatan relatif besar, sehingga nilai m = np dan n(1 - p) dapat lebih besar dari 5, dimana
n= jumlah data dan p adalah probabilitas sukses.
b.
Memenuhi
syarat binomial yaitu: (a) mempunyai peristiwa hanya dua, (b) antar percobaan
bersifat independen, (c) probabilitas sukses dan gagal sama untuk semua percobaan, dan (d) data merupakan hasil
perhitungan.
c.
Rumus
nilai normal untuk pendekatan binomial adalah:
X
- np
Z
=
Önpq
Faktor koreksi diperlukan dari binomial
yang acak diskret menjadi normal yang kontinu dengan menambah atau mengurang
0,5 terhadap nilai X.
Ringkasan
Materi
Bab
10
1.
Setiap
keputusan selalu mempunyai kondisi lingkungan kepastian, ketidakpastian, risiko
dan konflik.
2.
Setiap
keputusan mempunyai elemen yang terdiri dari (a) tindakan atau alternatif yang
layak, (b) state of nature yang
menggambarkan kondisi di masa depan, dan (c) hasil atau payoff dari setiap alternatif.
3.
Pengambilan
keputusan dalam suasana ada resiko memperhatikan: (a) nilai yang diharapkan (expected value-EV). Nilai EV yang tinggi merupakan keputusan yang
terbaik. (b) memperhatikan kehilangan kesempatan terbaik (expected opportunity loss-EOL). Nilai dengan EOL terendah adalah
keputusan yang terbaik, (c) memperhatikan informasi yang sempurna (expected value of perfect informations-EVPI).
EVPI memperhatikan faktor informasi yang sempurna sehingga dapat mengoptimalkan
tingkat keuntungan.
4.
Keputusan
dalam suasana ketidakpastian. Ada
beberapa cara untuk mengambil keputusan diantaranya: (a) Kreteria Laplace yaitu
memberikan probabilitas yang sama terhadap setiap kejadian, (b) Kreteria
Maximin yaitu memilih peristiwa yang pesimis dan memilih alternatif yang
terbaik, (c) Kreteria Maximax yaitu memilih peristiwa yang optimis dan memilih
alternatif yang terbaik, (d) Kreteria Hurwicz yaitu membuat koefisien optimis
yang mengukur berapa keyakinan terhadap peristiwa optimis dan sebaliknya
pesimis, dan (e) Kreteria Regret yaitu menentukan hasil dengan opportunity loss, dan mencari nilai yang
terendah dari regret maksimum.
5.
Pohon
keputusan berguna untuk menyusun
beberapa alternatif dengan hasil bersyarat (conditonal
payoff), keputusan yang terbaik adalah dengan nilai EV yang tertinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)